7 April 2013

Review: Starter for 10 (2006)


United Kingdom, United States | Drama, Romance, Comedy | PG-13 | Directed by: Tom Vaughan | Written by: David Nicholls | Cast: James McAvoyAlice EveRebecca HallDominic Cooper, Benedict Cumberbatch | English | Run time: 92 minutes |

Plot:
Tahun pertama Brian Jackson (James McAvoy) di Bristol University, seorang mahasiswa working-class yang memiliki pengetahuan umum yang luas. Kecintaannya terhadap kuis membuat dirinya mendaftar sebagai peserta University Challenge, perlombaan kuis antar universitas di Inggris.

Review:
Brian Jackson kecil tergila-gila dengan ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan dia sering menghabiskan waktu bersama ayahnya dengan menonton kuis di televisi. Brian tumbuh dengan mempelajari seluruh pengetahuan yang dia mampu dapatkan. Sepeninggalan ayahnya, Brian memiliki keinginan untuk tampil di kuis televisi, dia berharap hal ini dapat membuat ayahnya bangga disana.

Tiba saatnya Brian untuk masuk ke universitas. Dia berhasil mendapatkan beasiswa di Bristol University dengan jurusan sastra Inggris. Hal ini berarti Brian harus meninggalkan teman karibnya, yakni Spence (Dominic Cooper) dan Tone (James Corden). Tinggal sendiri dan jauh dari keluarga serta sahabat di kota seperti Bristol tahun 1985, Brian harus melakukan adaptasi dengan cepat. Ketika Brian menghadiri sebuah pesta perkenalan, dia bertemu dengan wanita aktivis menarik bernama Rebecca Epstein (Rebecca Hall)


Sepulangnya dari pesta tersebut, Brian menemukan poster audisi tim University Challenge yang akan mewakili Bristol University. Brian datang pada audisi tersebut. Disana dia bertemu dengan Patrick (Benedict Cumberbatch), kapten tim Bristol University, Lucy Chang (Elaine Tan), wanita oriental yang cerdas, dan Alice (Alice Eve), wanita cantik pirang yang glamor. Disaat itu juga, Brian menaruh perhatian mendalam kepada Alice. Bersama, mereka berlatih untuk memenangkan University Challenge yang sohor tersebut.

Keadaan kemudian berubah dengan cepat. Brian kini berada pada sebuah persimpangan yang membingungkan. Dirinya terjebak diantara kehidupannya lamanya bersama teman dan keluarganya dengan kehidupan kuliahnya yang baru dan keras. Timbulnya love conflict yang dialami Brian, dia harus menentukan diantara Rebecca dan Alice, siapakah yang lebih peduli dengannya. Lalu, bagaimana dengan University Challenge yang ternyata lebih sulit daripada yang dibayangkan Brian.


Jika dilihat dari inti plot-nya, Starter for 10 memiliki alur yang tidak jauh berbeda dengan film sejenis. Seorang pemuda yang beradaptasi pada hal-hal baru kemudian dia terjebak diantara dua kehidupan dan love conflict yang terjadi bla-bla-bla-bla. Tapi entah mengapa, gue selalu doyan dengan film semacam ini. Starter for 10 menurut gue adalah film coming-of-age yang cukup menawan. Di film ini kita diberi kisah dari Brian Jackson yang penuh semangat, harapan, dan cita-cita. Digarap dengan baik, dengan sentuhan comedy yang sesuai, secara keseluruhan Starter for 10 menjadi film yang cerdas, cermat, hangat, dan manis.

Entah mengapa juga, gue suka dengan setting film di sini, lebih tepatnya gue suka dengan film yang setting-nya di Inggris. Warna-warna kelabu ala Inggris membuat film ini menjadi menarik. Warna-warna kelabu tersebut bukannya membuat film ini kelam atau bagaimana, malah membuat film ini memancarkan aura hangat dan kesederhanaan, layaknya kehidupannya Brian. Hal yang gue suka lainnya adalah chemistry antara Rebecca dan Brian. Hubungan love-hate diantara mereka membuat gue betah menonton film ini. Hal lain yang membuat gue betah adalah scoring. Bagi anda yang seorang anglophile atau menyukai musik-musik dari Inggris, maka bersiaplah telinga anda dimanjakan. Lagu-lagu Inggris yang popular dan familiar di telinga akan selalu menemani kita ketika menonton Starting for 10.

Best Scene:
New Year's Eve scene. Chemistry antara Brian dan Rebecca disini dapet banget. Gue jadi ikutan senyum-senyum sendiri liat scene ini. Manis dan tender. Scene selanjutnya yang menurut gue agak menarik adalah Mrs. Harbinson scene yang mengambil referensi dari The Graduate (1967), lawak deh pokoknya. 


Jadinya?
Sometimes it's not about knowing the right answer. Sometimes it's about asking the right question. Starter for 10 merupakan film coming-to-age yang cermat, warm, dan tender. Sederhana mungkin menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan film ini. Namun dengan kesederhanaannya, kita diajak untuk menikmati kisah penuh semangat Brian Jackson. Mungkin, dengan banyaknya film sejenis ini, Starter for 10 sering dilewatkan untuk ditonton, tapi gue senang bisa menonton film ini. Sebuah pengalaman menonton yang bisa membuat gue tersenyum dan tertawa.

2 comments:

  1. baru kelar gw nonton film ini. berawal dr googling nyari2 review2 film yg rekomendasi (buat gw) khususnya film2 inggris. terjebak disini dan gw nemu film ini salahsatunya. tertarik dengan reviewnya, langsung cari di google. tonton, ahhh.... gw suka bgt suasana2 di film ini. lg bosen nonton film hollywood (dendam abis UTS). haha...

    kwl bisa dibanyakin mas review film2 inggrisnya... :)
    thanks....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju banget nih sama lo. Suasana di film ini memang menarik. Terutama pas di bagian dia lagi ada di kampus, hehe. Kalo tentang review film Inggris tenang saja, perlahan akan gue tambahin terus kok.

      Delete