27 April 2013

Review: John Dies at The End (2013)


United States | Horror, Mystery & Suspense, Sci-Fi & Fantasy, Comedy | R | Directed by: Don Coscarelli | Based on: John Dies at the End by David Wong (Jason Pargin) | Written by: Don Coscarelli | Cast: Chase WilliamsonRob MayesPaul GiamattiClancy BrownGlynn TurmanDaniel RoebuckJimmy WongDoug JonesFabianne ThereseAngus Scrimm | English | Run time: 99 minutes |

Plot:
Soy Sauce, sebuah obat yang mampu membuat kita merasakan out-of-body experience yang tiada duanya. Disaat bersamaan, bumi sedang dalam ancaman dari dunia lain. David Wong (Chase Williamson) dan John (John Mayes) adalah satu-satunya harapan yang ada.

Review:
Film ini dimulai dengan anekdot, cerita David yang suatu ketika memenggal seorang skinhead dengan sebuah kapak yang berulang kali rusak. Lalu kita dibawa ke sebuah restoran Cina. Disana terdapat David yang baru saja memakai Soy Sauce. Terdapat pula seorang wartawan yang bernama Arnie Blondestone (Paul Giamatti). Arnie disana ingin mewawancara David perihal kisahnya amat ajaib.

Kisah David dimulai dengan pertemuannya dengan seorang pria misterius di sebuah gig di mana John, sahabat David, tampil. Pria misterius berdandanan reggae ini secara ajaib bisa meramalkan masa depan, bahkan menceritakan isi dari pikiran seseorang. Pria ini memiliki aura-aura mistis yang terpancar dari matanya dan terangkai dari ucapnya. Hal ini kemudian mengarahkan kita ke peristiwa yang di alami oleh John.


David terkejut setelah mengangkat telepon dari John, dia memohon pertolongan David. David pun langsung meluncur ke kediaman John. Disana dia melihat John layaknya orang yang kesurupan, ketakutan setengah mati terhadap apa yang dia lihat di matanya. Setelah diusut, ternyata John baru saja mengkonsumsi Soy Sauce yang di dapatnya dari pria misterius tersebut. Dalam perjalanan, David tanpa sengaja tersuntik dosis Soy Sauce. Tanpa buang waktu, efeknya mulai bekerja, dia kemudian melihat dan mengetahui hal-hal yang seharusnya tidak dapat lihat serta rasakan. 

Gue bingung ceritain gimana, pokoknya David dan John akhirnya menjadi satu-satunya harapan manusia dari ancaman serangan yang berasal dari sebuah alternate universe. Serangan tersebut digadang oleh sebuah mesin telah yang memiliki kesadaran tersendiri, mesin tersebut bernama Korrok. Untuk menyelamatkan bumi, David dan John (serta seekor anjing) harus menyebrang ke dunia lain tersebut. Berbuat segala cara untuk menghentikan niat jahat Korrok. 


Awalnya, gue dibuat kegirangan sendiri oleh anekdot film ini. "Wah, ini film keknya bakal menjanjikan," ucap gue dalam hati. Beberapa menit berselang, gue ketiduran. Pertamanya gue dibuat bingung dulu dengan awal mula cerita film ini terus gue dibuat ngantuk. Ketika terbangun, gue harus mengumpulkan niat dan tekad untuk menyelesaikan film ini. Dengan semua keanehan yang dimiliki John Dies gue masih bertahan hingga mencapai suatu titik dimana gue diperlihatkan sesuatu yang amat ajaib: anjing nyetir. Pada saat itu gue menyerah, marilah kita tonton film ini seperti lawakan saja. Emang salah gue mengharap lebih.

Kesan yang bisa gue ambil adalah John Dies at the End adalah sebuah film yang mampu membengkokan berbagai macam genre dan memblendernya menjadi satu. Dari segi horror, meski disampaikan dengan cara lawak, seengganya bisa memberi momen intense tersendiri. Lalu dari segi Sci-fi dan Mystery & Suspense, film ini ngehe gila. Ada-ada aja yang bisa dikeluarin di film ini. Nah, dari semua segi itu diberi sentuhan-sentuhan komedi disana-dimari yang bagi gue terasa weirdly funny, gue bisa membuat gue tertawa kecil atau geleng-geleng ga jelas. Apakah gue terpuaskan? Sayangnya tidak. Gue sesungguhnya terganggu pula dengan efek visual di film ini, mengingatkan gue (meski tidak semirip itu) dengan 'naga indosiar' yang terkenal tersebut. Tapi yasudahlah, lawakan emang.

Best Scene:
Perihal semua kelakuan yang dilakukan oleh anjing di film ini. Nama anjing tersebut adalah Bark Lee. Mulai dari kejadian ajaib dia nyetir sampai dia ternyata adalah 'the chosen one' untuk menghabisi Korrok. Lawaq tapi gue sambil geleng-geleng.


Jadinya?
...and he said, "Stay down, nigger." John Dies at the End adalah sebuah sebuah genre-bending movie yang cukup mumpuni dalam membuat kepala geleng-geleng. Iya, harus gue katakan ada beberapa bagian di film ini yang kelewat aneh sehingga menjadi lucu dan menarik. Hanya saja hal tersebut terlampau banyak untuk gue telan.

No comments:

Post a Comment