17 May 2013

Review: Star Trek Into Darkness (2013)


United States | Sci-Fi & Fantasy | PG-13 | Directed by: J.J. Abrams | Based on: Star Trek
by Gene Roddenberry | Written by: Roberto Orci, Alex Kurtzman, Damon Lindelof | Cast: Chris PineZachary QuintoZoe SaldanaBenedict CumberbatchKarl UrbanJohn ChoAlice EveBruce GreenwoodSimon PeggPeter WellerAnton Yelchin | English | Run time: 133 minutes |

Plot:
Starfleet diserang! Captain James T. Kirk (Chris Pine) harus menghadapi musuh barunya, yakni John Harrison (Benedict Cumberbatch), seorang anggota Starfleet yang misterius dan berbahaya.

Review:
Lanjutan kisah Star Trek (2009) akhirnya muncul juga. Setelah sukses dengan film pertamanya, sang sutradara, J.J. Abrams (Super 8, 2011) mampu mengulangi keberhasilannya. Abrams mampu menceritakan kisah Star Trek menjadi sebuah tontonan yang menyenangkan dan jauh dari kata mengecewakan. Dengan judul Star Trek Into Darkness, film ini kembali menceritakan kisah Captain Kirk dan Mr. Spock (Zachary Quinto) bersama awak kapal luar angkasa Enterprise menjelajahi luar angkasa. Kisah mereka dimulai di sebuah planet bernama Nibiru. Mereka ditugaskan untuk mengamati kehidupan primitif makhluk yang berada disana. Namun Captain Kirk harus melanggar perintah Starfleet ketika nyawa Mr. Spock terancam. Sekembalinya di bumi, Captain Kirk terpaksa kehilangan pangkatnya sebagai kapten Enterprise dan diturunkan menjadi perwira satu.

Tak lama setelah itu tanda bahaya mulai terlihat. Para pejabat tinggi Starfleet, termasuk Captain Kirk, Mr. Spock, dan Captain Pike (Bruce Greenwood), dipanggil oleh laksamana Starfleet, Alexander Marcus (Peter Weller) untuk berkumpul. Pada kesempatan tersebut mereka dikumpulkan untuk membahas kejadian peledakan bom di pusat arsip Starfleet yang direncanakan oleh John Harrison. Tanpa mereka sadari serangan pun terjadi, John Harrison seorang diri menyatakan perang terhadap Starfleet. Kini Captain Kirk bersama awaknya harus mencari dan menghukum Harrison atas perbuatannya. Hanya saja hal ini terselimuti kabut kelam, Captain Kirk harus menentukan pihak yang dipercaya dan harus melakukan pengorbanan besar.


Bukan suatu yang mengejutkan jika Roberto OrciAlex Kurtzman, dan Damon Lindelof menjadi screenwriter film yang disutradarai Abrams secara mereka sering melakukan kolaborasi. Keputusan mereka untuk mengangkat salah satu tokoh jahat paling ternama di jagad Star Trek yaitu, *spoiler sedikit* ahem, ya itu lah gue aja bisa nebak dari lama, *spoiler selesai* dapat dikatakan berani. Mengingat kerahasiaan tokoh antagonis utama film ini telah dibangun sejak awal, sejauh yang gue ingat, dari trailer/teaser pertama mereka, hal ini benar-benar menambah hype yang cukup besar pada Into Darkness. Tokoh antagonis utama film ini terlihat sebagai lawan yang tangguh bagi Captain Kirk dan mampu mencabik-cabik Starfleet. Lalu muncul pertanyaan di diri gue ketika hendak menonton film ini adalah apakah villain film ini segitunya? Untungnya, mereka melakukan hal ini dengan cukup baik. Meski sedikit terkesan underdeveloped, secara baru benar-benar terfokus pada setengah kedua film ini, namun dengan performa dari Cumberbatch, tokoh tersebut mampu menunjukan tajinya. Sesuatu yang cukup memuaskan. Terlepas dari itu semua, cerita yang ditulis mereka sudah dapat dikatakan mudah dipahami dan dinikmati. Meski menurut gue sempat terasa draggy di beberapa tempat, secara keseluruhan konflik yang dihadirkan, terutama di bagian menjelang akhir, benar-benar thrilling dan heart thumping.

*paragraf ini sepertinya spoiler* Pada awalnya gue sempat dibuat agak kecewa di akhir. Karena apa? Gue sempat dibuat terkejut di bagian Captain Kirk berkoban di warp room. Rasa terkejut tercampur dengan rasa sedih yang gue alami diakibatkan oleh sebuah momen yang menurut gue tergolong ajaib. Mirip-mirip rasa ketika lo yakin bahwa semuanya akan berakhir baik-baik saja dan tidak ada yang mati, terutama tokoh utama, namun nyatanya lo serasa ditampar, ternyata meski semuanya mulai membaik, tokoh utamanya mati. Scene yang gue maksud disini adalah ketika Mr. Spock menemani Captain Kirk menemui "ajal"-nya. Menyentuh dan mengharukan, terutama ketika mereka secara tersirat melakukan Vulcan salute di detik-detik akhir kehidupan Captain Kirk. Scene yang menurut gue cukup penting karena mampu menyulut emosi seorang Vulcan layaknya Mr. Spock. Gue langsung berpikir, kalo memang akhirnya seperti ini, Into Darkness merupakan film yang berani dan ending-nya benar-benar membawa film ini ke tingkat yang tinggi. Tetapi gue merasa dibohongi, Captain Kirk hidup lagi. Gue sempat dibuat kesal. Untungnya sentuhan akhir film ini begitu baik sehingga mampu membuat gue melupakan kekesalan sebelumnya. Ending film ini taat dan hormat dengan materi aslinya, suatu respek yang besar diberikan terhadap Star Trek. Luar biasa menyenangkan untuk dirasakan.


Tidak jauh berbeda dengan yang disajikan di film pertamanya, visual Into Darkness benar-benar memuaskan. Baik itu suasana kota dan luar angkasanya benar-benar memanjakan mata. Satu yang membuat gue terpuaskan adalah penggambaran kota London dan San Francisco di masa depan. Tetap terlihat seperti masa sekarang namun dengan segala pencakar langit dan detail-detail yang ada kota tersebut terlihat makin cantik dan sangat utopian (ngomong apaan sih nih gue). Satu lagi yang membuat Into Darkness menyenangkan untuk ditonton adalah lawakan dari Scotty (Simon Pegg) dan logat menyenangkan Chekov (Anton Yelchin). Hal-hal yang mereka lakukan mampu membuat kita tersenyum dan tertawa yang pada akhirnya membuat film ini sangat enjoyable dan tidak membosankan.

Best Scene:
Sepertiga akhir film ini menurut gue merupakan rangkaian scene-scene yang sulit untuk pilih karena semuanya bagus, terutama scene yang gue tulis di paragraf spoiler itu.



Jadinya?
Star Trek Into Darkness bukanlah film yang mengecewakan. Sebuah film sci-fi yang dipenuhi dengan twist, heart thumping scene, dan komedi yang menyenangkan. Memiliki cerita yang memberikan respek besar terhadap materi aslinya. Menurut gue J.J. Abrams berhasil kembali.



P.S.
Abis nonton ini gue jadi tidak sabar melihat Star Wars Episode VII yang akan berada di bawah naungan Abrams. Ada beberapa scene  di Into Darkness yang mengingatkan gue pada film Star Wars. Yang paling gue ingat adalah bagian ketika Captain Kirk sedang berada di hangar menuju Kronos. Bagian itu, entah mengapa, mengingatkan gue dengan Empire Strikes Back.

6 comments:

  1. Glad you like it! Emang film terseru sejauh ini haha, bener2 kebawa bgt suasana pas nonton, sampe lupa kalo gw di bioskop haha


    Sebenernya kalo masalah endingnya katanya pengen dibagi dua film, kayak Star Trek: Wrath of Khan sama Search for Spock. SPOILER!! Endingnya persis, cuman yg ke ruang warp itu Spock... dan doi dibangkitin lagi di sekuelnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hoalah begitu toh kak, hehehe. Menyenangkan banget sih liat endingya, respek dengan materi aslinya :)

      Delete
  2. J.J. Abrams at his BEST!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sure do! Semoga pas Star Wars bisa lebih bagus lagi

      Delete
  3. Saya baru mau nonton ni. Baru donlod di ganool. Jadi ga sabar
    Visit juga www.ihsandonesian.blogspot.com yaa thx

    ReplyDelete