11 February 2013

Review: Salmon Fishing in the Yemen (2012)


United Kingdom | Drama, Comedy | PG-13 | Directed by: Lasse Hallström | Salmon Fishing in the Yemen by Paul Torday | Written by: Simon Beaufoy | Cast: Ewan McGregor, Emily Blunt, Kristin Scott Thomas, Amr Waked | English | Run time: 107 minutes |

Plot:
Dr. Alfred Jones (Ewan McGregor), seorang ahli perikanan yang cukup eksentrik mendapatkan email dari Harriet Chetwode-Talbot (Emily Blunt), seorang financial advisor yang dipekerjakan oleh Syeikh Muhammed (Amr Waked) dari Yemen, yang memiliki keinginan untuk memperkenalkan olahraga memancing ikan salmon di Yemen.

Review:
Kalo dilihat dari judulnya, Salmon Fishing in the Yemen sebenernya sudah sangat menjelaskan sih. Film ini berceritakan ikan salmon yang ingin dikembangbiakan di Yemen, sebuah hal terdengar mustahil pada awalnya. Hal itu pula yang dipikirkan oleh Dr. Jones ketika membaca email dari Harriet, "fundamentally unfeasible," balasan email dia. Dr. Jones yang awalnya enggan, akhirnya bertemu dengan Harriet karena dipaksa oleh atasannya yang mendapatkan perintah dari Patricia Maxwell (Kristin Scott Thomas), sekretaris press perdana menteri yang terlalu bersemangat.

Pada awal-awal pertemuan, banyak sekali perselisihan kecil dan lucu yang mereka dua alami. Seperti kata orang, tadinya musuh lama-lama menjadi suka, mungkin menjadi gambaran yang cukup baik untuk menjelaskan hubungan mereka selama dalam proyek ini. Mereka lama-lama menjadi teman dengan ketertarikan sendiri yang akhirnya menumbuhkan benih cinta diantara mereka.

Salmon Fishing in the Yemen memiliki premis cerita yang lain daripada yang lain dan digarap dengan nuansa unik tersendiri yang berhasil membuat film ini sangat mudah untuk dinikmati dan dicintai. Scenery yang disuguhkan juga bukan main-main, pemandangan gurun yang indah dan orang-orang Yemen yang bersahaja serta religius (walaupun ada yang antagonis), membuat film ini semakin indah. Satu lagi yang gue suka dari film ini, dengan sedikit menyentil permasalahan antara barat dengan timur tengah, komedi film ini terasa pintar.

Best Scene:
*mungkin spoiler sih* ketika ikan salmon yang awalnya diragukan dapat hidup, ternyata dapat membuktikan sebaliknya. Mereka secara naluriah berenang melawan arus, layaknya ikan salmon yang hidup di alam liar. Hal ini menandakan keberhasilan dari suatu ide yang mulanya mustahil.


Jadinya?
Sometimes we feel like going against the flow. Salmon Fishing in the Yemen bermula sebagai buku satir poltik yang diubah menjadi drama komedi yang heart warming, bisa dibilang mengubah garam menjadi gula (kalo boleh minjem kata-kata dari salah satu review yang gue baca). Sebuah film yang dapat dijadikan pelarian yang baik dari kesibukan sehari-hari kita.

 

2 comments:

  1. Suka banget ma si eksentrik Kristin Scott Thomas, tapi sayang nih film endingnya formulaic banget,,, lebih suka si Emily Blunt tetep ma cowoknya mungkin bakal real...
    Adapted novel kayaknya jadi nggak bisa sembarangan ngambil ending, hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup yup, setuju banget. Kalo misalkan Emily tetep sama cowoknya, endingnya bakal lebih bagus :)

      Delete