4 March 2013

Review: Holy Motors (2012)


France, Germany | Drama, Sci-Fi & Fantasy | Unrated | Directed by: Leos Carax |Written by: Leos Carax | Cast: Denis LavantÉdith Scob | French, English | Run time: 116 minutes |

Plot:
Berada di dalam limusin putih yang menyusuri Paris, Oscar (Denis Lavant), seseorang dengan kepribadian misterius, pergi ke satu pertemuan ke pertemuan lain. Perjalanan yang penuh kejutan dan misteri.

Review:
Holy Motors dimulai dengan adegan seseorang yang terbangun dari tidurnya. Mencari asal suara-suara aneh yang muncul di kamarnya, dia tanpa sengaja menemukan sebuah pintu rahasia. Pintu tersebut merupakan pintu ke sebuah opera house tua dimana semua penontonnya tertidur. Tanpa buang waktu, kita kemudian diperkenalkan dengan Oscar, tokoh utama di film ini. Dengan baju rapi dan jas, dia menuju sebuah limusin putih yang terparkir di depan rumahnya. Supir limusin tersebut, Celine (Édith Scob), menyapanya dan kemudian membawa Oscar ke pertemuan pertamanya hari itu.

Tanpa basa-basi kita disuguhi pertanyaan. Ketika tiba di tempat pertemuan pertamanya, Oscar keluar dari limusinnya berdandan sebagai wanita tua renta bungkuk dengan tongkat kecil di tangannya. Layaknya pengemis, Oscar kemudian mengeluarkan kotak kecil dan meminta belas kasih orang-orang yang lalu lalang. Belum terjawab pertanyaan yang tadi, Oscar yang sudah bersiap-siap di mobil diturunkan di sebuah lokasi seperti sebuah pabrik. Kali ini dia mengenakan pakaian dengan bola-bola putih untuk membuat sebuah motion capture. Di lokasi tersebut, Oscar melakukan aksi-aksi akrobatik dengan tongkat dan melakukan adegan erotis dengan wanita berkostum merah (liat gambarnya di bawah). Setelah itu, Celine membawa Oscar ke pertemuan-pertemuan selanjutnya.


Mulai dari pengemis, seorang accordionist, pembunuh, ayah yang khawatir dengan anak perempuannya, dan menjadi Monsieur Merde (kalo yang sudah nonton Tokyo! pasti familiar), Oscar membawa kita sebuah perjalanan yang penuh tanda tanya. Perjalanan yang agak mengesampingkan akal dan logika serta mengaburkan apa yang disebut realita. Oscar melakukan itu semua layaknya akting, namun tidak dalam sebuah set film atau pun panggung drama, dia melakukannya di kehidupan nyata. Seolah-olah kehidupannya merupakan akting belaka.

Setiap pergantian peran yang dilakukan Oscar juga bukan tanpa arti. Menurut gue, tiap perannya merupakan suatu ekstrim dalam dunia akting sehingga transformasi peran yang dialami Oscar membuat kita betah menonton film ini. Selain itu, gue juga tertarik dengan jati diri Oscar. Dengan akting yang dilakukannya, gue tertarik dengan rasa sendu dan lelah yang ditampilkan nya ketika berada di limusin, apakah itu nyata apa hanya sekedar akting belaka? Terlebih lagi ketika ia bertemu tanpa sengaja dengan cinta lamanya yang hilang, rasa sedih dan rindu ketika mereka bertemu, apakah Oscar pada saat itu juga berakting?


Holy Motors lebih banyak memberi kita pertanyaan dan hampir tidak memberi jawaban. Salah satu contoh film yang semakin kita coba resapi film ini maka semakin indah jadinya. Mungkin bagi sebagian penonton akan bosan pada 15 menit pertama dan akan mengatakan film ini tidak ada intinya. Hal ini dikarenakan sifat dari film ini yang terlalu berseni dan harus ditonton dengan niat sepenuh hati. Pada intinya Holy Motors merupakan sebuah love letter Leos Carax untuk dunia sinema. Dengan gaya eksentrik yang dibawanya, membuat film ini aneh dan di sisi lain begitu indah. 

Best Scene:
Awalnya gue tertarik pada bagian Oscar yang menjadi sosok ayah yang khawatir dengan anak perempuannya. Rasa cinta seorang ayah yang menimbulkan rasa khawatir entah mengapa terasa disajikan secara pas. Adegan yang  menurut gue sendu dan intim. Kemudian gue tertarik dengan adegan Oscar bertemu cinta lamanya. Sudah 20 tahun mereka tidak bertemu, mereka menghabiskan waktu selama 20 menit di hotel tua usang yang indah. Gue tertarik dengan segala rasa sedih dan rindu yang ditampilkan Oscar, apakah itu hanya akting?


Jadinya?
Such a beautiful love letter. Holy Motors merupakan sebuah film yang eksentrik dan indah disaat yang sama. Sebuah film yang memiliki arti mendalam serta merupakan pengalaman yang menarik untuk dicoba. 

No comments:

Post a Comment