13 March 2013

Review: My Summer of Love (2004)


United Kingdom | Drama, Romance | R | Directed by: Pawel Pawlikowski | Based on: My Summer of Love by Helen Cross | Written by: Michael Wynne, Pawel Pawlikowski | Cast: Natalie Press, Emily Blunt, Paddy Considine | English | Run time: 86 minutes |

Plot:
Si tomboy Mona (Natalie Press) bertemu dengan gadis eksotis dan misterius, Tamsin (Emily Blunt). Sepanjang musim panas di Yorkshire, mereka menghabiskan waktu bersama, suatu ketertarikan timbul diantara mereka, ketertarikan yang tidak sederhana dan lebih rumit daripada yang diperkirakan.

Review:
Kedua gadis ini memiliki latar belakang yang berbeda, Mona adalah seorang gadis kelas pekerja yang memiliki kakak laki-laki dan satu-satunya anggota keluarga dia yang tersisa, yakni Phil (Paddy Considine), seorang kakak yang terlahir kembali menjadi penganut kristen taat setelah keluar dari penjara. Tamsin, disisi lain, berasal dari keluarga menengah ke atas yang baru saja diskors dari sekolahnya akibat memiliki pengaruh buruk bagi orang disekitarnya. Mereka bertemu tanpa sengaja, menyadari mereka sama-sama memiliki kehidupan yang biasa-biasa saja dan membosankan, mereka lalu berbagi cerita dan rahasia terdalam.

My Summer of Love menceritakan suatu kisah yang intim dan tidak konvensional, dibalut dengan penyutradaraan yang sensitif, setting lokasi yang menawan dengan aura-aura misterius tersendiri, dan performa yang prima dari Natalie Press dan Emily Blunt membuat film ini sangat menarik untuk dinikmati. Meski memiliki alur cerita yang sangat lambat, hal ini merupakan charm tersendiri bagi film ini. Dibantu dengan soundtrack seperti Lovely Head-nya Goldfrapp dan La Foule-nya Edith Piaf membuat film ini terkesan haunting, misterius, dan sangat intim. 

Best Scene:
Opening scene, Mona sedang menggambar muka perempuan di dinding, diiringi lagu Lovely Head, magis banget, gue langsung terpikat. *AWAS, spoiler nih pak!* Ending, ga nyangka ternyata Tamsin serumit itu, sesosok perempuan menawan dengan penuh tipu daya. Mona yang merasa tertipu hampir menenggelamkan Tamsin di sungai lalu dia pergi sadar akan segala ucapan Tamsin yang penuh dusta.


Jadinya?
The most dangerous thing to want is more. My Summer of Love merupakan film yang moody, menawan, haunting, dan memberikan sensasi tidak terlupakan. Benar-benar suatu harta karun. Gue bersyukur pernah nonton ini.


2 comments:

  1. gara gara adjusment bureau..gua suka ama emily blunt..tapi liat sinopsisnya..kok seperti cinta terlarang ya..jd ragu mau nyobain atau gak haha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tenang, ga rugi kok nonton film ini. My Summer of Love punya faktor-faktor magis yang bisa bikin kita terhanyut di dalam ceritanya :)

      Delete