20 February 2013

Review: From Up on Poppy Hill (2011)


Japan | Drama, Animation, Foreign | PG | Directed by: Goro Miyazaki | Based on: Kokuriko-zaka Kara by Chizuru Takahashi, Tetsurō Sayama | Written by: Hayao Miyazaki, Keiko Niwa | Cast: Masami Nagasawa, Junichi Okada, Keiko Takeshita, Yuriko Ishida, Jun Fubuki, Takashi Naito, Shunsuke Kazama, Nao Omori, Teruyuki Kagawa | Japanese | Run time: 95 minutes |

Plot:
Setelah ayahnya yang seorang pelaut meninggal di Perang Korea, Umi Matsuzaki, seorang siswi SMA di kota Yokohama pada tahun 1960-an, setiap pagi selalu mengibarkan signal flag sebagai suatu kenangan untuk ayahnya. Disaat mencoba menyelamatkan clubhouse tua di sekolahnya, Umi bertemu dengan Shun Kazama. Disaat itulah mulai berkembang rasa cinta diantara mereka, namun rahasia masa lalu yang tiba-tiba muncul menjadi penghalang hubungan mereka.

Review:
Ini dia, salah satu film jebolan Studio Ghibli yang legendaris tersebut. Sedikit berbeda dengan film-film Studio Ghibli lainnya, From Up on Poppy Hill disutradarai oleh anak dari sang maestro Hayao Miyazaki, yaitu Goro Miyazaki. Setelah film debut Goro sebagai sutradara, Tales from Earthsea (2006), dicap tidak populer dan buruk, apakah percobaan keduanya kali ini mampu membayar kesalahannya? Lebih dari itu, dengan tetap adanya bimbingan ayahnya dalam penulisan cerita, dapatkan Goro Miyazaki belajar lebih dari ayahnya dan menjadi seseorang yang mampu menyamai standar dan membawa Studio Ghibli ke tingkatan yang lebih tinggi dari saat ini? Mari kita liat terlebih dahulu dari film ini.

From Up on Poppy Hill bercerita tentang kisah cinta antara Umi Matsuzaki dan Shun Kazama, siswa-siswi SMA di kota Yokohama pada tahun 1960-an. Umi merupakan siswi yang bertanggung jawab. Setelah ayahnya meninggal akibat Perang Korea dan ibunya yang sedang belajar di Amerika, Umi menjadi pengurus rumah tangga. Bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk saudara-saudaranya, membeli kebutuhan pokok, serta membersihan rumah merupakan contoh kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh Umi. Selain itu, setiap pagi Umi selalu mengibarkan signal flag yang berarti "I Pray for Safe Voyages", hal ini dilakukan sebagai tanda rasa sayang dan rasa rindu Umi kepada ayahnya yang telah gugur.


Pada suatu hari, Umi bertemu dengan Shun Kazama dalam suatu aksi penyelamatan gedung clubhouse tua yang hendak dirobohkan. Pada saat itu, Shun melakukan suatu tantangan untuk meraih perhatian massa luas, yaitu meloncat dari atap gedung clubhouse ke sebuah kolam kecil di samping gedung tersebut. Awalnya, Umi tidak terlalu bersimpati pada Shun atau dengan usaha Shun untuk menyelamatkan clubhouse tersebut. Namun, pada akhirnya, sedikit demi sedikit Umi mulai membantu Shun. Dengan ide-ide cemerlang yang dimiliki Umi, dia menjadi orang penting dalam upaya penyelamatan clubhouse tersebut. Dari situlah tumbuh benih-benih cinta remaja yang manis diantara Umi dan Shun. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka saling mengenal satu sama lain. Namun, rahasia masa lalu yang mereka ungkap membuat hubungan mereka berdua diuji.

Layaknya film-film jebolan Studio Ghibli, From Up on Poppy Hill memiliki unsur estetika yang sangat mampu memanjakan mata kita. Palet warna terang dipadukan dengan nuansa cerah membuat film ini benar-benar enak untuk ditonton. Ditambah dengan soundtrack film ini yang terkesan nostalgia dan penuh rasa manisnya jatuh cinta (seengganya terdengar seperti itu, karena gue ga ngerti bahasa Jepang) membuat film ini wah banget deh.


Jika mulai ditelaah dari sisi penokohan, terlihat sekali usaha hati-hati pembuat film dalam mengeksplor kisah antara Umi dan Shun yang sesungguhnya tricky ini. Karakter Umi dan Shun dapat berkembang dengan baik dalam film ini, namun tokoh-tokoh lain seperti keluarga Umi terkesan ditinggalkan. Hal ini terlihat pada ending film ini, terkesan sangat dibuat terburu-buru sehingga perkembangan masing-masing karakter terkesan sia-sia dan tidak berhasil memberikan suatu rasa hangat dalam hati layaknya film Studio Ghibli lainnya.

Alur cerita film ini sesungguhnya sangat sederhana. Berkutat pada hubungan Umi dan Shun dalam upaya penyelamatan clubhouse tua dan hubungan mereka dengan masing-masing keluarganya. From Up on Poppy Hill memberikan tema yang sedikit berbeda diantara film Studio Ghibli lainnya. Pada film-film  lainnya, mengakat tema yang imaginatif dengan tokoh-tokoh yang memiliki kekuatan ajaib. Dengan demikian From Up on Poppy Hill terkesan sangat sederhana dengan mengakat tema yang ril dan sedikit lebih kompleks dari film-film lainnya. Dengan tema pergulatan ideologis antara kaum tua dan muda, dibarengi dengan semangat pembaharuan Jepang untuk menyambut masa depan sebagai negara yang cinta damai, namun tetap diselimuti bekas luka Perang Korea yang masih hangat, cukup menggugah diri gue untuk betah menikmati film ini.

Best Scene:
Ketika Shun mengantar Umi ke pasar dengan sepeda serta menyaksikan benih cinta diantara mereka mulai tumbuh, mungkin merupakan salah satu scene termanis di film ini. Mungkin juga pas gue denger nyanyian kode, ga deng bercanda.


Jadinya?
Sebuah hasil usaha yang cukup baik bagi Goro Miyazaki, namun masih banyak hal yang harus dia pelajari dari ayahnya. From Up on Poppy Hill merupakan film yang cukup berpotensi hanya saja kehati-hatian dalam menyajikan hubungan Umi dan Shun serta ending yang terburu-buru membuat film ini terasa kurang hangat.

No comments:

Post a Comment