9 June 2013

Review: Sympathy for Mr. Vengeance (2002)


Korea | Drama, Action & Adventure, Mystery & Suspense, Foreign | R | Directed by: Park Chan-wook | Written by: Park Chan-wook, Lee Jae-sun, Lee Mu-yeong, Lee Yong-jong | Cast: Song Kang-hoShin Ha-kyunBae Doona | Korean | Run time: 129 minutes |

Plot:
Seorang tuli-bisu, Ryu (Shin Ha-kyun) harus mencari cara untuk menemukan ginjal bagi kakaknya yang sakit. Tertipu dan ceroboh, dirinya harus melakukan balas dendam.

Review:
Before you embark on a journey of revenge, dig two graves. Balas dendam sebagai salah satu aksi yang didorong oleh rasa amarah terkadang memaksa manusia melakukan hal yang tidak terpikirkan sebelumnya. Obsesi pemenuhan amarah tersebut mampu mengubah kehidupan seseorang, obsesi tersebut ibaratnya bensin yang siap menyulut semangat seseorang untuk membuat hidup musuhnya sengsara. Hanya saja dalam sebuah aksi balas dendam atau bahkan saling membalas dendam, terkadang para pihak yang terlibat bukanlah orang yang memiliki sisi keji di hatinya. Kegelapan di dalam dirinya tumbuh seiring dengan bertambahnya amarah dan keputusasaan yang dialaminya. Mungkin inilah yang ingin diangkat oleh sutradara kenamaan Korea, Park Chan-wook (Stoker, 2013) di filmnya Sympathy for Mr. Vengeance.

Film ini bercerita mengenai kisah tragis yang dialami dua pria putus asa, yakni Ryu dan Park Dong-Jin (Song Kang-ho). Ryu yang seorang tuli-bisu harus banting tulang mencari uang demi menyembuhkan kakak perempuannya yang menderita penyakit ginjal (Lim Ji-eun). Akibat dari sulitnya menerima donor ginjal, Ryu yang kepepet terpaksa membeli ginjal dari pedagang organ pasar gelap. Sial bagi Ryu, dia tertipu. Setelah kehilangan tabungan dan salah satu ginjalnya, dokter mengabarkan dirinya bahwa donor ginjal untuk kakaknya sudah ditemukan dan proses transplantasi dapat dilanjutkan. Kabar yang seharusnya menjadi kebahagiaan bagi Ryu malah menjadi mimpi terburuknya, kali ini demi menyelamatkan kakaknya dia harus mencari uang yang cukup besar dengan jangka waktu yang sangat sempit.


Ryu yang baru saja dipecat dari pabriknya sudah tidak memiliki mata pencaharian. Hal ini tentu saja mempersulit Ryu untuk mencari dana untuk operasi kakaknya. Setelah melalui kebingungan yang cukup memusingkan, Ryu menemukan jawabannya di sosok gadis kecil bernama Yu-sun (Han Bo-bae). Dia adalah putri dari Dong-Jin, pemilik pabrik yang memecat Ryu. Atas dorongan dan bantuan dari Cha Yeong-mi (Bae Donna), kekasih Ryu, Yu-sun berhasil diculik. Dari situlah keadaan mulai menjadi buruk. Cerita tragis mulai bermekaran dan hanya satu kata untuk menyelesaikannya:  darah.

Jika boleh gue bilang, Mr. Vengeance merupakan film revenge yang cukup kompleks, meski tidak serumit Oldboy (2003). Beberapa plot yang dihadirkan di film ini dirangkai secara baik oleh Park sehingga menjadi suatu kesatuan solid yang dapat memberikan kejutan-kejutan bagi penontonnya. Selain itu, tokoh di film ini gue rasa cukup mudah untuk kita ikuti, baik dari kekhasannya maupun transformasi yang mereka alami. Misalnya tokoh Ryu, di awal film dia digambarkan sebagai seorang pria yang penyayang dan manis namun akibat dari suatu tradegi yang menimpanya, Ryu berubah menjadi a man who has nothing to lose yang berbahaya. Begitu pula dengan tokoh Dong-Jin, transformasi yang ia alami juga layak untuk ditelusuri. Selanjutnya dalam menyampaikan ceritanya, gue suka dengan pendekatan yang dilakukan oleh Park. Di sini ia menyampaikan scene-scene penting dengan dialog yang minim. Uniknya, dengan cara seperti itu, selain membuat terkejut, kita juga mampu dibuat tertawa dengan sentuhan black comedy-nya. Dengan cara itu, seolah-olah ia mengajak kita untuk mencoba meresapi kesedihan yang dialami tokoh-tokohnya. Kemudian, mungkin ini merupakan unsur khas yang ingin dibawakan Park atau memang salah satu kebudayaan Korea, dalam film ini akan ada kemunculan orang yang telah meninggal, sesuatu yang akan dilihat di film Park selanjutnya seperti Lady Vengeance (2005) dan Thrist (2009).


Satu hal yang gue suka dari film ini adalah bagaimana masing-masing tokoh sesungguhnya merupakan korban dari keadaan. Tidak ada satu tokoh di film ini yang dari awal mempunyai kapabilitas untuk melakukan hal sekeji ini. Masing-masing tokoh di film ini memiliki justifikasi sendiri terhadap tindakannya dan oleh Park mereka diberikan porsi yang seimbang sehingga kita dapat memberikan simpati yang tidak berat sebelah. Kemudian film ini ditutup secara solid dengan kejutan kecil yang dapat diduga sebelumnya, sebuah akhir yang tragis.

Best Scene:
Scene yang menurut gue paling memberikan kepuasan adalah ketika Ryu berusaha mencari dan membunuh para pedagang organ pasar gelap yang dulu menipunya. Melihat para pedagang tersebut dihabisi oleh Ryu bisa dibilang pengalaman yang cukup menyenangkan, mengingat mereka lah biang kerok dari kekacauan ini.


 

Jadinya?
Sympathy for Mr. Vengeance bagi gue adalah sebuah tontonan yang menyenangkan. Sebuah film tentang balas dendam dengan cerita yang kompleks, seolah tidak semudah menentukan hitam di atas putih. Tiap karakter di film ini memiliki peran signifikan yang tidak terbuang. Kemudian dengan gaya penceritaan yang menarik, ketragisan film ini dapat diserapi secara perlahan dan berbeda.

2 comments:

  1. Menurut saya sih film ini lebih depresif dan kompleks daripada oldboy, terutama dari sisk moral. Tapi Oldboy bagus juga.

    Anyway, boleh tukeran link? Ini link saya crazygirlatcinema.blogspot.com
    Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh banget! maaf lama balesnya karena lagi jarang update, btw udah gue taro yaa. salam kenal juga.

      Delete