Rating System


"Film ini bagus ga?"

Pertanyaan tersebut bagi gue adalah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. Menilai bagus atau tidaknya sebuah film bukanlah perkara yang mudah. Peniliaian sebuah film merupakan hal yang sangat subjektif. Hal ini sangat berkaitan dengan selera, ketertarikan terhadap tema, bahkan juga dipengaruhi oleh keadaan ketika menonton film tersebut. Namun dalam menilai sbeuah film tidak sepenuhnya menggunakan penilaian subjektif. Alangkah baiknya jika film juga dinilai dengan penilaian objektif. Ketika menonton film kita juga harus memperhatikan pesan yang disampaikan dan kesesuaian konteks film tersebut dengan isu yang ada atau pernah ada di masyarakat. Mengapa demikian? Karena film merupakan sebuah karya seni dan secara bersamaan merupakan sebuah media komunikasi massa. Lalu bagaimana cara menilai sebuah film? Sudut pandang mana yang lebih arif digunakan? Menurut gue, langkah yang paling bijak adalah mencoba melihat dari kedua sudut pandang tersebut meski terkadang kita hanya cukup fokus dengan satu sudut pandang saja.

Aduh, gue di atas tuh ngomong apaan sih. Tapi kurang lebih, ya, begitulah. Menilai film itu sulit. Terkadang ketika menonton film ada hal yang gue suka tapi lo ga suka, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, film yang gue bilang bagus belum tentu lo bilang bagus juga. Bagus atau tidaknya film yang gue tonton gue coba klasifikasikan ke dalam kelompok rating, meski sesungguhnya bagus atau tidaknya film tidak dapat dikelompok-kelompokan secara sederhana seperti ini. Tujuannya adalah hanya untuk referensi belaka. Klasifikasi film yang gue buat ini tidak bersifat absolut. Maksudnya meski ada film yang lebih tinggi ratingnya dibandingkan film lain belum tentu film tersebut lebih baik dari segala unsur dari film-film lainnya.  Rating tersebut sangat mencerminkan kesukaan gue dengan film itu dan importance film tersebut. Klasifikasi rating yang gue maksud adalah sebagai berikut:

2 comments:

  1. Saya jadi tertarik sekali untuk berkomentar mas luthfi.
    Saya juga mau cerita sedikit tentang sistim penilaian saya.
    Setidaknya, saya sama mas luthfi punya kesamaan dalam hal rating. Untuk STAR, tertinggi adalah 4 (berlaku pula half star).
    Selain itu, saya juga menambahkan penilaian 1-10 (berlaku juga koma lima). kenapa saya memakai 2 sistim rating, hanya sebagai perinci saja mungkin ya.... :p

    Contoh :
    jadi, misalkan film Dark City saya beri 4 STARS. Lalu, The Twilight Samurai saya beri 4 STARS juga, keduanya seimbang dalam rating STAR.
    Tapi, jika disuruh memilih mana yang lebih bagus, saya pilih Dark City, karena jika dinilai dari 1-10, saya beri nilai 9,5 / 10. Sedangkan utk Twilight Samurai saya beri 9 / 10. Nah, kira-kira seperti itu. hehehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mas Iza, terima kasih atas komennya. Saya juga menggunakan dua sistem penilaian: sistem empat bintang dan sistem lima bintang. Sistem penilaian yang utama saya gunakan adalah yang empat bintang. Semenjak saya bergabung dengan IDFC yang menggunakan sistem lima bintang saya menambahkan sistem konversi ke sistem lima bintang, hehe.

      Delete